Beranda | Artikel
Dengan Darah dan Air Mata
Minggu, 11 Maret 2018

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kita semua tentu masih teringat akan jasa para pendahulu umat ini; Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk membela dan memperjuangkan dakwah tauhid di tengah masyarakat jahiliyah kala itu.

Anda masih ingat bagaimana kisah Bilal bin Rabah -seorang budak yang disiksa oleh majikannya gara-gara memeluk Islam- yang tetap mengucapkan ‘ahad’ ‘ahad’ demi mempertahankan aqidah tauhid dan menolak tradisi penghambaan kepada berhala.

Anda pun tidak akan lupa kisah berdarah Yasir dan istrinya Sumayyah yang harus mati karena mempertahankan aqidahnya di hadapan kekejaman kaum musyrikin Quraisy. Sampai-sampai dikisahkan oleh para ahli sejarah bahwa Sumayyah meninggal akibat tusukan tombak di kemaluannya hingga tembus ke belakang sehingga merenggut nyawanya; semoga Allah meridhainya…

Anda pun tidak lupa dari tekanan dan ancaman serta konspirasi yang dilancarkan oleh tokoh-tokoh Qurasiy kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya ketika masih berada di Mekah; sampai-sampai sebagian mereka harus berhijrah ke Habasyah (Afrika) bahkan pada akhirnya mereka diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah meninggalkan tanah tumpah darahnya demi menyelamatkan agama dan aqidah mereka…

Apa artinya ini semua, wahai saudaraku? Artinya hidayah itu mahal! Hidayah itu mahal dan terlalu berharga untuk anda tukar dengan segala bentuk perhiasan dan kesenangan dunia yang sementara dan pasti akan sirna… Dunia ini tidak lebih berharga daripada sehelai sayap seekor nyamuk di hadapan Allah. Dunia ini tidak lebih berharga dari seekor bangkai kambing yang cacat… Maka betapa aneh dan mengherankan orang yang rela menjual agamanya demi kesenangan sesaat di dunia…

Anda akan mencela seorang warga negara ini ketika dia tidak menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan harta, darah, dan tenaga mereka, yang bermandikan keringat dan air mata. Lalu bagaimana anda tidak mencela seorang hamba yang menyia-nyiakan petunjuk Rabbnya; yang rela meninggalkan jalan nabi-Nya demi mengejar dan menjilat-jilat di belakang kepalsuan dunia seraya mencampakkan tauhid dan keimanan di belakang punggungnya? Dia sama sekali tidak menghargai jasa para nabi dan rasul serta para sahabat yang membela perjuangan dakwah tauhid ini dengan darah dan air mata! Mereka itulah pengkhianat amanah penciptaan dirinya; yang menceburkan diri dalam pemujaan hawa nafsu dan setan…

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam bait syairnya :

Mereka lari dari penghambaan yang menjadi tujuan mereka diciptakan

Maka mereka terjebak pada perbudakan nafsu dan setan

Mengapa tidak kau bebaskan dirimu dengan menghamba kepada Rabb penguasa langit dan bumi ini? Campakkan sesembahan selain-Nya, ikhlaskan ibadah untuk-Nya semata. Inilah jalan kebahagiaan manusia dan topik utama dakwah setiap rasul kepada umatnya.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)

Allah berfirman (yang artinya), “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (an-Nisaa’ : 36)

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kami dan anda semua.

# www.al-mubarok.com


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/dengan-darah-dan-air-mata/